Sabtu, 24 April 2010


KH Muhyiddin yang berdomisili di desa Limpas kecamatan Patrol adalah seorang yang selalu menyibukkan diri dalam aktivitas keagamaan seperti membina dan memberikan ceramah pada pengajian yang diadakan oleh majelis taklim.
Di tingkat desa saya dipercaya menjadi Ketua MUI Desa Limpas. Selain itu, karena menjadi imam di masjid yang ada di kampung ini, maka sayapun dipercaya menjadi Ketua Forum Komunikasi Imam Masjid (Forkim) Kecamatan Patrol, serta pada konferensi belum lama ini, dipercaya menjadi Rois Suriah Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Kecamatan Patrol, jelasnya.
Sebagai Ketua MUI di desa, dalam kegiatan sehari-harinya ia membantu pemerintahan desa dalam membina masyarakat yang berkaitan dengan agama, membina pengajian-pengajian yang diadakan di tengah masyarakat, serta mengatasi bila suatu waktu ada masalah keagamaan yang muncul dalam kehidupan masyarakat di kampung-kampung baik Limpas, Kedokan Wungu, Bulu, blok Jalan Raya, blok Brebes, Panggang, maupun blok Karang Sambung.
Menurutnya, perkembangan keagamaan di masyarakat cukup bagus. Ini bisa dilihat dari kegiatan pengajian yang selalu diadakan oleh masyarakat terutama para ibu. Persatuan dan kesatuan antar sesama umat Islam di desa Limpas juga terbina dengan sebaik-baiknya. Warga Nahdlatul Ulama senantiasa selalu tahlil, bersholawat, dan berdzikir untuk mengingat dan mengagungkan Allah Swt, katanya.
Lulusan Lirboyo
KH Muhyiddin (52) menimba ilmu keagamaan di pesantren Lirboyo Jawa Timur yang ditekuninya dari tahun 1968 sampai 1973. Untuk menyampaikan ilmu keagamaan yang dimilikinya kepada masyarakat, selain aktif dalam pengajian iapun giat membina Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) yang ada di dekat rumahnya.
MDA Nurusshobah memiliki tujuh ruangan kelas dengan jumlah murid 150 anak, ditangani oleh enam orang guru. Masyarakat sekitar kampung Limpas banyak yang menyekolahkan anaknya disini sebab sesuai kebijakan Pemda Indramayu, lulusan SD yang akan meneruskan ke SMP harus menyertakan keterangan keikutsertaannya mengikuti MDA, ungkapnya.
Mengenai suka duka bergerak di bidang keagamaan, menurutnya semua kegiatan banyak sukanya, karena dalam berjuang untuk menegakkan ajaran Islam kita banyak bersilaturahmi sesama teman. Sewaktu ikut menghadiri harlah NU ke 82 di Jakarta misalnya, saya bertemu dengan banyak teman baik se kecamatan maupun teman dari kecamatan lain. Silaturahmi bisa menambah umur, katanya.
Pada kunjungan ke Jakarta itu ia bersama rombongan menyempatkan mengunjungi Masjid Kubah Emas di Depok, para pengunjung merasa terharu dengan kemegahan dan kebersihan mesjid itu.(sumber)

0 komentar:

Posting Komentar